Wednesday, February 24, 2021

Mahkota yang hilang [18+]

 Argh! Siapapun, tolong bantu aku. 

Bantu aku lepas dari bayang-bayang masalalu yang kelam. 

Setiap malam aku menghardik dan menertawakan kebodohan sendiri. 

Aku bodoh! Ya, bodoh sekali. 


Telah melakukan hal paling hina lebih hina dari binatang. Begitu bahagianya malam itu hingga lupa akan ada penyesalan hari ini. 

Pria berinisial R telah menyihirku dengan cintanya menghilangkan rasa malu sampai berani melakukannya dengan senang hati. 

"Kalo kamu bener-bener cinta sama aku, ayo lakukan!" pintanya malam itu. 

"Gak! Aku gak bakal ngelakuinnya." Aku menyangkal dan mendekap diriku sendiri berjaga-jaga hal buruk itu terjadi. 

"Ayolah, aku janji bakal tanggung jawab." Dia mulai mendekatiku yang tengah bersandar pada tembok. 

"Jangan!" Aku menahan tubuhnya agar tak menyentuhku sama sekali. 

Hening terjadi di antara kami yang saling menatap. Pria berinisial R itu memamerkan senyum miringnya, membuatku begitu takut. 

Dia mencengkram bahuku kuat, sakit rasanya. Berkali-kali aku meminta agar dilepaskan tapi dia malah semakin menguatkan cengkramannya. 

Tubuhku di dorong hingga terlentang di atas ranjang, dia memegangi tanganku dan ... akhirnya kami melakukan perbuatan paling menjijikkan itu. 

Akan tetapi, aku tak bisa lagi untuk melawan hingga akhirnya ikut menikmati permainan bodoh ini. 

Keesokan harinya, aku terbangun tanpa sehelai benang hanya selimut yang menutupi tubuhku. Nampak seorang pria sedang menghidangkan sarapan. 

"Mandi, abis ini sarapan," ucapnya. 

Sehabis mandi aku memakai kaos miliknya yang berukuran lebar dengan celana jeans pendek yang kubawa semalam. 

Aku menghampirinya dan bertanya, "Gimana nanti kalo aku––"

"Udah, gausah takut. Nanti aku tanggung jawab," jawabnya memotong pertanyaanku, dia terlihat begitu tenang dengan lahapnya menyantap sarapan. 

"Tunggu apalagi? Cepet makan, abis ini kamu harus pulang, 'kan? Takut nanti ayah kamu tiba-tiba balik dari Belanda," ujarnya. 

Baca juga :Curhat Janda Muda yang Ngaku jadi Objek Seks Pejabat, Dipaksa Bersetubuh di Mobil dan Janji Dinikahi


Ayahku pergi bekerja keluar negri dan hari ini dia akan pulang, sedangkan ibuku? Dia sama-sama bekerja. Mereka berdua sibuk dengan kerja, kerja dan kerja tanpa memikirkan nasib putrinya. 

Aku menyantap sarapan lalu pria ini mengantarku pulang. 

⁂⁂⁂

Sudah sebulan tak kunjung datang bulan, membuatku begitu takut dan kekebingungan kemudian dengan perasaan takut aku mengeceknya, nampak dua garis biru terpampang pada 𝘵𝘦𝘴𝘵𝘱𝘢𝘤𝘬 yang kugunakan. 

Segera kutemui pria berinisial R itu dan meminta pertanggungjawabannya. Namun, bukannya rasa empati yang kudapat melaikan kekerasan dan juga cacian. 

"Kamu harus tanggung jawab, ini anakmu," tuturku. 

"Gak! Dia bukan anak aku!" Benturan keras karena dorongan darinya membuat kepalaku berdarah, tapi perbuatannya tak berhenti di sini. 

"Dasar perempuan murahan! L**t*! Kamu itu perempuan kotor!" 

Aku belum sepenuhnya berdiri tegak, dia sudah menampar membuatku jatuh kembali. 

"Aku ada buktinya kalo ini emang anak kamu! Pokoknya aku minta tanggung jawab kamu!" Aku menangis sembari memukul-mukul lengannya. 

"Kamu harus tanggung jawab ...."

Tar! 

Pecahan botol bir memenuhi lantai. Wajah pria itu memerah dan tampak kebingungan, kami merasakan akibat dari perbuatan kami sendiri. 

Dia menghela nafasnya berat dengan posisi aku masih di sampingnya menangis mencengkram erat bajunya.

"Maafin aku ... kamu gugurkan saja anak itu."

"Gak bisa, anak ini titipan Tuhan, mau gimanapun kamu harus tanggung jawab!"

"Argh! Gue bilang gugurin ya gugurin!"

Dia menjatuhkanku kembali, kini perutku terasa begitu sakit, sakit sekali. 

Aku mencoba menahan gejolak sakit itu, hingga akhirnya aku tak kuat lagi dan aku pendarahan. 

Aku panik, perutku sakit, kepala juga kakiku penuh dengan darah, pandanganku menjadi gelap. 

⁂⁂⁂

Mataku terasa berat untuk terbuka, ku-edarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan, aku di mana? 

"Akhirnya anda sadar juga." Suara itu berasal dari seorang dokter yang berada di sampingku. 

Ternyata aku tadi pingsan dan sekarang tubuhku lemas lunglai dengan perban dikepala juga selang di tangan. 

"Apa yang terjadi, Dok?" tanyaku heran. 

"Semalam, anda terkena benturan keras hingga janin yang anda kandung tak bisa tertolong." 

"Anda keguguran," lanjutnya. 

"Apa?! Enggak, Dok, gak mungkin!"

"Gak mungkin ...." Tak terasa air mataku jatuh kembali, janin itu memang hasil dari hubungan terlarang, tapi bagaimanapun dia tetaplah titipan Tuhan dan aku gagal menjaganya. 

Baca Juga : Penduduk Resah, Cerita Wanita Dihamili Oleh Ikan



"Sudah, ini memang takdir," jelas dokter itu sembari melangkah meninggalkanku yang masih menangis tak percaya. 

Pria berinisial R itu menghampiri, ingin sekali kucakar wajahnya. Entahlah,sekarang aku sangat membencinya. 

"Baguslah kalo kamu udah sadar. Maafin aku semalem." Dia menatapku remeh. 

"Gara-gara kamu ..."

 "Gara-gara kamu aku kehilangan bayiku! Dasar cowok br*ngs*k!" hardikku dengan isak tangis. 

"Cih, karena kamu udah keguguran, aku mau kita––" Dia mendekatkan wajahnya padaku. 

"Aku mau kita putus, haha,"

Pria itu meninggalkanku penuh noda tanpa ada rasa bersalah sama sekali. 

Aku menyesali ini, aku benci! 

Andai waktu bisa kuputar, sudah pasti malam itu aku tak melakukannya. Di luar sana dia sekarang tengah haha-hihi penuh kemenangan, sedangkan aku di sini penuh dengan rasa penyesalan pada setiap malam. 

Semoga kamu tak terjebak sepertiku

Jaga dirimu baik-baik hingga kelak jodoh menjemputmu, kau tak perlu khawatir dengan cerita masalalu. 

Dan untukmu yang sudah terlanjur terperosok, terpuruk dan terbunuh oleh masalalu, ayo bangkit! Kamu di masalalu bukanlah kamu di masa depan! 


Related Posts: